KELOMPOK MASYARAKAT
(POKMAS) “SASAKA”
DESA BATUKARUT
LATAR BELAKANG
Seiring
dengan diluncurkannya program Nasional Pelestarian Adat istiadat dan Budaya
Nusantara (PABN) pada tahuan 2012, yang mana dari seluruh Indonesia ditunjuk hanya
9 Provinsi untuk dijadikan Pilot Project (Proyek percontohan), diantaranya
adalah Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Kabupaten Bandung. Di Kabupaten Bandung sendiri ditunjuk hanya 3
Desa yang akan diikutsertakan dalam Pilot project tesebut, salah satunya adalah
Desa Batukarut. Pertanyaannya adalah
kenapa mesti Desa Batukarut ? Kebetulan di Desa Batukarut memiliki tempat
bersejarah yang menyimpan bukti-bukti sejarah adat istiadat sunda yang hingga
saat ini masih terus dipelihara, yaitu “Bumi Alit Kabuyutan”.
Bumi Alit
Kabuyutan dikelola oleh suatu Lembaga Adat sunda yang bernama “Sasaka Waruga
Pusaka” yang mana komposisi personilnya merupakan gabungan dari 2 Desa, yaitu
Desa Batukarut dan Desa Lebakwangi, karena bagaimanapun juga antara Batukarut
dan Lebakwangi berdasarkan fakta sejarah tidak bisa dipisahkan, di masa lalu Batukarut
merupakan bagian dari Lebakwangi.
Setelah ada
pemekaran Desa di wilayah Kecamatan Arjasari, maka letak Bumi Alit Kabuyutan
secara administratif masuk ke wilayah Desa Batukarut, oleh karena itu ketika
project ini diluncurkan pihak pemerintah pusat hanya melihat dari sisi wilayah administratif
saja, dimana letak Bumi Alit Kabuyutan tersebut, sehingga akhirnya Desa Batukarut
yang mewakili dalam Pilot Project tersebut.
Mengingat
di Desa Batukarut sendiri belum ada wadah yang menangani adat istiadat dan
budaya, maka dibentuklah Kelompok Masyarakat dan diberi nama “SASAKA” atau
kepanjangan dari “ Sadulur, Sadapuran, Kabuyutan”. Pokmas SASAKA pada hakekatnya perwujudan
dari “Sasaka Waruga Pusaka”, namun sekali lagi saya sampaikan bahwa ini hanya
ditinjau dari sisi wilayah administratif saja, secara ikatan emosional masih
tetap antara Batukarut dan Lebakwangi tidak dapat dipisahkan, Lebakwangi
merupakan cikal bakal berdirinya Batukarut.
Untuk
selanjutnya dalam mengemban tugas Pelestarian Adat istiadat dan Budaya
Nusantara (PABN) ini diwakili oleh Pokmas SASAKA, namun pada prakteknya Pokmas
SASAKA pun tetap berkoordinasi dengan pengurus “Sasaka Waruga Pusaka” sebagai
induk semang lembaga Adat sunda.
MAKSUD DAN TUJUAN
Pilot proyek ini merupakan fasilitasi
pemerintah pusat kepada daerah untuk pembinaan tata kelola desa/nagari dan
pemberdayaan masyarakat. Diharapkan nantinya bakal ditemukan model tata kelola
desa/nagari dan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan karakter
masing-masing lokasi dan sekaligus sebagai acuan bagi daerah dalam melakukan
pembinaan
Pelestarian Adat dan Budaya Nusantara
ini dilakukan melalui program pengembangan masyarakat, seperti membangun
kesadaran kritis terhadap nilai-nilai luhur gotong-royong, kemandirian dan
keadilan masyarakat yang terdiri dari identifikasi budaya yang masih hidup dan
potensial untuk dilestarikan dan dikembangkan.
SUSUNAN PENGURUS POKMAS SASAKA
Pelindung : Kepala Desa Batukarut
Penasehat : H Enggin Waisya
Ir Wawan Suherman
Ketua : Tarlan Somantri
Sekretaris : Alex Wiarna, SH
Bendahara : Agus Jamhur
Bidang-bidang :
Bidang Ritual & Kearifan Lokal :
1. Anang Rochman
2. Drs.H.Yan C. Djuarsa, MSi
3. Oo Rochman
4. E. Rahmat
5. Mardan
Bidang Kesenian :
1. Ido Tarjana
2. Dede Suherman
3. Suryaman
4. Iyep Kostaman
5. Ceye Sutarya
6. Odo Mulyana
Bidang Pemeliharaan, Perbaikan dan Pengembangan :
1. Oo Somantri
2. Dedi Herdiana
3. Muklis
4. Dana Herman
5. Indra
Bidang Publikasi & Dokumentasi :
1. Dadang Dharsana
2. Deni
3. Ginanjar Rahayu
Bidang Ritual & Kearifan Lokal :
1. Anang Rochman
2. Drs.H.Yan C. Djuarsa, MSi
3. Oo Rochman
4. E. Rahmat
5. Mardan
Bidang Kesenian :
1. Ido Tarjana
2. Dede Suherman
3. Suryaman
4. Iyep Kostaman
5. Ceye Sutarya
6. Odo Mulyana
Bidang Pemeliharaan, Perbaikan dan Pengembangan :
1. Oo Somantri
2. Dedi Herdiana
3. Muklis
4. Dana Herman
5. Indra
Bidang Publikasi & Dokumentasi :
1. Dadang Dharsana
2. Deni
3. Ginanjar Rahayu
PROGRAM KERJA
A.
JANGKA PENDEK
1.
Menginventarisasi aset adat istiadat yang ada di
Desa Batukarut
2.
Merumuskan Sejarah Desa
3.
Menyiapkan sarana latihan kesenian
4.
Mengaktifkan kembali latihan-latihan kesenian
sunda
5.
Menata sekretariat dan tempat latihan
6.
Mendata potensi warga dalam bidang seni dan
budaya
7. Menjajagi kemungkinan pendayagunaan fasilitas
GOR Desa menjadi ajang pentas kreasi seni dan budaya Desa.
9.
Menyiapkan kegiatan adat tahunan di Bumi Alit
kabuyutan
B.
JANGKA PANJANG
1.
Menumbuhkembangkan semangat kebersamaan dan kegotong
royongan.
2.
Menyediakan sarana/fasilitas untuk pembelajaran
dan pengembangan adat istiadat sunda
3.
Menjaga, melindungi dan membina adat istiadat
yang ada
4.
Mendorong partisipasi, kreatifitas dan
kemandirian masyarakat
5.
Mendorong terbentuknya komitmen dan kepedulian
masyarakat yang menjunjung tinggi nilai sosial dan budaya
6.
Mensosialisasikan adat istiadat dan budaya sunda
kepada generasi penerus.
PENDANAAN
Bagaimanapun baiknya program atau
rencana kerja, maka kalau tidak ditunjang dengan dana maka hasilnya tidak akan
optimal, apalagi dijaman sekarang ini nilai-nilai gotong royong sudah menurun
drastis.
Mengingat proyek ini merupakan proyek
percontohan Nasional, maka Pemerintah Pusat akan memberikan bantuan dana
stimulan untuk mewujudkan rencana kegiatan Pokmas tersebut. Namun dana tersebut tidak akan selamanya
dikucurkan, selanjutnya pihak Pokmas SASAKA sendiri harus pandai-pandai memberdayakan
dana stimulan tersebut, sehingga dapat menjadi modal untuk selanjutnya Pokmas SASAKA
bisa berjalan mandiri. Menurut kabar pilot
project ini akan berjalan selama 3 tahun, selanjutnya dievaluasi kelayakannya.